Hadroh dalam masyarakat jawa lebih dikenal
dengan istilah musik terbangan ( rebana ), seiring dengan
perkembangannya seni musik ini sering kita jumpai pada acara - acara
keagamaan seperti pada acara maulid Nabi Muhammad SAW, acara Isra'
mi'raj, haul serta sebagai pengiring dalam kajian - kajian keislaman,
disamping itu musik ini juga sering diperdengarkan pada acara walimah
'arsy atau acara pernikahan dan acara menyambut kelahiran seorang bayi.
Dari segi bahasa Hadroh berarti kehadiran yang
berasal dari kosa kata bahasa arab hadhoro - yahdhuru- hadhrotan
(Hadhroh), sedangkan menurut istilah atau pada prakteknya menurut
sebagian orang hadlroh merupakan irama yang diperdengarkan yang berasal
dari alat musik rebana.
Sedangkan menurut istilah sebagian kaum sufi,
hadhroh merupakan suatu metode yang digunakan untuk membuka jalan
sehingga timbul kesadaran akan kehadiran Allah dalam hatinya, pada
awalnya hadhroh ini merupakan kegiatan para sufi yang biasanya
melibatkan seruan atas sifat – sifat Allah SWT yang dapat dilakukan
sambil berdiri, berirama dan bergoyang dalam kelompok. Sebagian tarekat
sufi mempraktikkan dzikrullah dengan berirama atau menyanyi, dengan
sekali-sekali menggunakan instrumen musik, seperti rebana. dapat kita
simpulkan bahwa hadhroh merupakan salah satu kegiatan/praktik untuk
membuka jalan masuknya hidayah Alloh kedalam hati dengan jalan
mandengarkan syair – syair religius atau keagamaan dengan diiringi
alunan irama – irama yang di hasilkan oleh instrumen alat-alat musik
terutama rebana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar